
Usaha rumahan dibidang kuliner menjadi salah satu peluang yang menarik. Terlebih lagi fakta bahwa industri kuliner tidak akan pernah binasa, selama manusia membutuhkan makanan untuk berkembang.
Tak hanya itu, kehadiran perusahaan kuliner juga menjadi solusi bagi mereka yang gemar makan namun tidak bisa atau tidak mau menyiapkan diri. Beberapa kemungkinan korporasi kuliner juga menyertakan pilihan makan atau snack, memastikan menu yang dikonsumsi setiap hari tidak monoton. Alhasil, industri kuliner memiliki pasar yang besar dan target audiens yang beragam.
Bahkan di tengah pandemi, orang lebih memilih untuk tinggal di rumah dan membeli makanan secara online untuk mengikuti pedoman kesehatan. Konsumen semakin tertarik dengan kemungkinan menghadirkan usaha rumahan dibidang kuliner yang dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka di rumah, baik itu makanan berat maupun makanan ringan.
Jika Anda ingin memulai usaha rumahan berupa makanan yang dapat dengan mudah diiklankan atau dijual secara online, banyak ide bisnis makanan yang tercantum di bawah ini.
Daftar isi
1. Kopi atau Susu Botol
Dengan banyaknya kafe yang gulung tikar karena pandemi, industri minuman berkembang pesat. Orang yang sungkan untuk sering ke warnet, mulai dari larangan makan selama PSSB.
Kopi dan susu adalah dua contoh minuman yang disukai masyarakat umum sebagai sarana bersantai dan makan bersama teman. Banyak orang, tidak diragukan lagi, mencari nafkah dari dua minuman ini.
Karena ada begitu banyak perusahaan minuman seperti ini di pasaran, Anda harus mencoba menjualnya dengan membuat minuman berbahan dasar kopi atau susu. Salah satunya adalah dengan memamerkan kemasan yang eye-catching, cara membuatnya dalam format botol dan memilih gaya font yang eye-catching untuk usaha rumahan kopi/susu Anda. Jangan lupa untuk memeriksa apakah minuman yang Anda jual rasanya enak dan memiliki rasa yang unik.
2. Makanan Yang Sudah Dibekukan
Makanan beku dapat digunakan sebagai lauk atau camilan yang nyaman. Tersedia bakso, sosis, kroket, bento, ramen, donat, dan berbagai pilihan lain yang murah dan enak.
Target demografisnya pun beragam, mulai dari kalangan muda hingga dewasa. Jika Anda dapat menyediakan berbagai produk, menjaga kualitas produk, kualitas layanan, dan kecepatan pengiriman, Anda akan memiliki peluang bagus untuk menerima pesanan berulang.
3. Paket Shabu-Shabu dan Daging Panggang
Bagi sebagian orang yang hobi memasak, pandemi tidak membuat mereka berhenti menikmati daging bakar atau shabu-shabu. Banyak orang mencoba membeli panggangan dan semur sendiri hanya untuk kesenangan menyediakan daging panggang dan shabu-shabu di rumah.
Ini adalah kesempatan lain bagi Anda untuk membuat usaha rumahan ala daging dan kemasan shabu-shabu bakar yang bisa dimasak sendiri tanpa harus membeli daging dan memotongnya kecil-kecil dari pasar.
4. Pengemasan Sambal
Konsep usaha rumahan ini sangat cocok bagi penyuka masakan pedas atau yang tidak ingin membuat sambal sendiri. Perusahaan ini juga dapat mengajari Anda cara menjadi imajinatif dalam memilih rasa dan variasi sambal.
Indonesia dikenal dengan berbagai macam sambal, dengan masing-masing lokasi memiliki profil rasa tersendiri. Jika Anda mengetahui cara membuat sambal lokal, hal ini tentunya akan menjadi keunggulan dibandingkan produk cabai yang akan Anda terima juga.
Dalam hal pengemasan, pastikan aman dan tidak mudah bocor. Anda tidak ingin produk cabai kemasan yang Anda jual hilang dalam perjalanan, bukan? Alhasil, pilihan kemasan cabai pun tidak sembarangan. Selain aman, pengemasan yang tepat membantu menjaga kualitas sambal, membuatnya bertahan lebih lama dan rasanya lebih enak.
5. Bahan dan Resep Makanan
Konsep usaha rumahan ini mungkin tidak banyak diadopsi di Indonesia, tetapi telah berkembang secara signifikan di belahan dunia lain. Konsep utama di balik bisnis ini adalah Anda menyediakan sekotak bahan berdasarkan resep yang Anda berikan.
Ambil paket Spaghetti Squid Ink misalnya. Anda membutuhkan spageti, cumi-cumi, rempah-rempah dan, tentu saja, petunjuk cara membuatnya. Perusahaan ini tentunya dapat membantu masyarakat yang ingin meningkatkan keterampilan memasaknya di masa pandemi. Pelanggan yang tidak mau repot, ingin belajar memasak, dan tidak khawatir dengan keamanan pangan akan mengapresiasi kegiatan ini.