Diet air putih adalah salah satu dari sekian banyak diet yang dapat menurunkan berat badan. Cara ini ini, sering dikenal sebagai “puasa air,” serta dikatakan dapat membantu orang menurunkan berat badan dengan cepat. Diet berbasis air, seperti diet lainnya, memiliki efek menguntungkan dan negatif pada kesehatan tubuh.
Karena air tidak memiliki kalori, diet berbasis air memungkinkan tubuh mengonsumsi lebih sedikit kalori. Hasilnya, tentu dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Penurunan berat badan ini dikarenakan kandungan air tubuh Anda daripada lemak.
Daftar isi
3 Manfaat Diet Air Putih
Para peneliti melihat manfaat kesehatan dari diet berbasis air selain penurunan berat badan. Diet ini, jika diikuti dalam waktu singkat dan dimulai dengan cara yang sehat, maka berpotensi memiliki efek positif berikut pada tubuh.
-
Membantu Menurunkan Tekanan Darah
Tekanan darah dapat diturunkan dengan minum lebih banyak air dan mengurangi konsumsi garam. Diet berbasis air memungkinkan Anda melakukan kedua hal ini, yang dapat membantu Anda mengontrol tekanan darah.
-
Mengurangi Resiko Penyakit Jantung
Menurut penelitian, tingkat trigliserida dan kolesterol individu mampu berkurang pada akhir periode puasa diet air putih ini. Kedua zat ini terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
-
Membantu Pencegahan Diabetes
Dalam penelitian telah ditunjukkan bahwa semua jenis puasa, termasuk diet berbasis air, membantu tubuh meningkatkan sensitivitas insulin. Akibatnya, risiko diabetes berkurang. Sayangnya, masih sedikit data ilmiah yang mendukung manfaat diet berbasis air di atas. Akibatnya, sains tidak secara pasti menetapkan bahwa diet berbasis air baik untuk kesehatan manusia.
Resiko Turunkan Berat Badan Berbasis Air
Diet berbasis air memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi juga dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan. Berikut beberapa resiko yang harus Anda pahami terlebih dahulu.
-
Kurang Gizi
Tubuh kekurangan nutrisi penting ketika kalori terbatas. Vitamin, mineral, asam lemak, asam amino dan elektrolit hanyalah beberapa contoh. Padahal, tubuh membutuhkan nutrisi tertentu agar berfungsi dengan baik dan tetap sehat.
-
Dehidrasi
Bahkan jika Anda minum cukup air pada diet air putih, Anda tetap berisiko mengalami dehidrasi. Makanan yang Anda makan menyumbang sekitar 20% dari total asupan cairan Anda. Anda sebenarnya minum lebih sedikit air dari biasanya jika Anda tidak meningkatkan asupan air selama diet Anda.
-
Menyebabkan Hipotensi
Minum terlalu banyak air juga dapat menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah, yang merupakan kebalikan dari hipertensi atau tekanan darah tinggi. Akibatnya, waspadai gejala tekanan darah rendah seperti pusing, terhuyung-huyung, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, dan kulit pucat dan dingin.
Cara Diet Air Putih Yang Tepat
Diet air putih cukup mudah diikuti, yang perlu Anda lakukan adalah minum air selama 24-72 jam tanpa makan apa pun. Tanpa pengawasan dokter dan/atau ahli gizi, diet tidak dapat dilanjutkan di luar durasi program.
Jika Anda belum pernah melakukan puasa air, Anda harus mempersiapkan tubuh selama 3-4 hari tanpa makan. Triknya adalah makan dengan porsi yang lebih kecil atau berpuasa selama setengah hari.
Tidak ada petunjuk ilmiah tentang cara diet air. Saat diet, kebanyakan orang minum 2-3 liter air per hari, jauh lebih banyak dari asupan harian yang direkomendasikan 1,5 liter. Olahraga tidak diperbolehkan saat berdiet karena kandungan garam tubuh dapat dihilangkan melalui keringat dan diganti dengan air saja.
Keracunan air atau hiponatremia dapat terjadi akibat kondisi ini. Selain itu, hilangnya garam dari tubuh tidak dapat dikompensasi hanya dengan makan atau minum minuman sehat. Jangan makan makanan besar segera setelah menyelesaikan diet berbasis air. Makan makanan dalam jumlah besar segera setelah diet dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal.
Dimulai dengan makanan kecil atau smoothies hingga tubuh terasa nyaman, porsi makan bisa dimulai dengan mengikuti diet. Mengakhiri diet berbasis air menempatkan Anda pada risiko sindrom refeeding, yang bisa berakibat fatal. Sindrom refeeding terjadi ketika kadar cairan dan elektrolit tubuh berfluktuasi dengan cepat. Oleh karena itu, menjaga kesehatan setelah diet sangat penting.
Bagi sebagian orang, tidak boleh melakukan diet berbasis air kecuali di bawah pengawasan medis. Adapun mereka penderita penyakit ginjal kronis, penyakit refluks asam, diabetes tipe 1 dan 2, gangguan makan, berat badan kurang, gangguan jantung, migrain, orang tua, wanita hamil dan menyusui, dan anak muda adalah semua di antaranya yang tidak boleh melakukan diet ini.
Demikian penjelasan mengenai Ingin Diet Air Putih? Ini Dia Cara Aman & Cepat Turunkan Berat Badan! Yang pasti, mengikuti diet berbasis air tidak boleh dianggap enteng. Jika Anda ingin mencoba diet ini, yang terbaik adalah berbicara dengan dokter Anda terlebih dahulu untuk memastikan itu aman dan tidak membahayakan kesehatan Anda.